Harusnya Menang
PALEMBANG-Arema dan Sriwijaya FC sama-sama gagal memetik kemenangan  dalam pertandingan lanjutan kompetisi Indonesia Super League 2010/2011  di Stadion Jakabaring, Palembang, kemarin sore. Padahal kedua tim  memiliki peluang yang sama untuk raih tiga poin.
Baik Arema maupun SFC memiliki satu peluang emas yang harusnya bisa  berbuah gol. Peluang Arema dari kaki Ahmad Amirudin yang sudah berdiri  bebas menit 69, gagal menjebol gawang SFC. Sedangkan peluang tuan rumah  lewat eksekusi tendangan penalti Budi Sudarsono yang berhasil ditepis  Kurnia Meiga di menit-menit akhir babak kedua.
“Babak pertama permainan Arema kurang berkembang karena kita memang  tidak ada pemain yang melakukan kreasi serangan. Tapi babak kedua dengan  masuknya Sunarto dan Amirudin, permainan kita bisa lebih bagus. Kalau  peluang Amirudin  jadi gol dan skor 2-1, kita bisa menang,” sebut  pelatih Arema, Miroslav Janu.
Pelatih asal Republik Ceko ini sendiri tidak habis pikir dengan  keputusan wasit Mardi yang memberi hadiah penalti pada tuan rumah SFC.  Beruntung Meiga tampil gemilang mengamankan gawang Arema, sehingga Arema  bisa kembali membawa pulang satu poin dari Palembang.
“Saya ucapkan terima kasih kepada pemain, mental pemain bagus dan mereka  mau kerja keras. Satu poin ini sudah bagus, dengan kondisi kita  sebenarnya kelelahan, tidak apa-apa, kita sudah coba maksimal. Seri  sudah cukup, meski kita harusnya bisa menang,” yakin Miro mengaku pada  babak kedua timnya memiliki dua peluang bagus.
Sementara itu pelatih Sriwijaya FC, Ivan Kolev mengaku kecewa dengan  hasil yang diraih timnya. Maklum saja, kemenangan yang sudah berada di  depan mata harus melayang setelah Budi Sudarsono gagal mengeksekusi  hadiah penalti pada menit 88, setelah tendangannya berhasil ditepis  Meiga.
“Ya, kita kecewa dengan hasil pertandingan sore ini, apalagi kita dapat  penalti yang gagal jadi gol. Tapi saya tisak bisa keluhkan pemain, saya  tidak bisa marah pada Budi, karena pemain terbaik dunia pun bisa gagal  melakukan eksekusi penalti,” ungkap Kolev usai pertandingan.
Meski kecewa, pelatih asal Bulgaria ini mengaku tetap puas dengan  penampilan pemainnya yang sudah kerja keras. Apalagi dalam kondisi  komposisi tim yang tak bisa tampil full team. Berikutnya, Kolev  menyayangkan upayanya untuk meminjam Okto Maniani dari Timnas tak  membuahkan hasil.
“Kenapa kita sulit untuk bisa tampil full team, ada saja pemain yang  absen, bisa empat, lima, enam atau tujuh pemain absen. Kita sulit untuk  bisa mengembangkan kerjasama yang bagus, kalau formasi pemain selalu  berganti. Seperti saat kita kehilangan Ponaryo dan Firman, permainan  berubah,” jelasnya.
“Gaya permainan kita berbeda, itu yang buat kita susah, apalagi dengan  waktu yang mepet untuk mempersiapkan tim. Saya juga tidak mengerti,  kenapa saat Arema bisa pinjam Kurnia Meiga dari Timnas, kita tidak bisa  pinjam Okto. Kita kirim tiga pemain demi Timnas, tapi saat pinjam satu  saja tidak boleh,” sambung Kolev. (bua/jon)       

 
 
0 Responses to "Harusnya Menang"
Leave A Comment :