Suporter Dilarang Naik Kereta
MALANG- Rentetan peristiwa tidak mengenakkan terkait aksi suporter  sepakbola memaksa PT KAI (Kereta Api Indonesia) mengeluarkan langkah  tegas. Preseden buruk yang selalu terulang tiap kali mengangkut  komunitas suporter sepakbola tanah air menjadi dasar acuan  dikeluarkannya sejumlah kebijakan itu.
Kerugian demi kerugian materi yang diderita PT KAI seolah membuat pihak  pengelola merasa jera. Bagaimana tidak, tiap kali mengangkut pendukung  tim tertentu, gerbong mereka selalu menjadi sasaran amuk masa. Lemparan  batu hingga bom molotov menjadi ‘santap’ wajib yang selalu diterima.
Gerbong yang mengangkut rombongan Aremania tour de Batavia menjadi salah  satu contoh kebrutalan oknum-oknum tidak bertanggung jawab. Sepanjang  perjalanan, KA yang mengangkut rombongan suporter Singo Edan tak henti  mendapat teror. Seperti saat melintas daerah Karawang dan juga Kediri.  Perlakuan tidak simpatik menjadi kenyataan pahit yang harus diterima.
Melalui surat dari Direksi PT KAI kepada Ketua Umum KONI dan PSSI No  KU.502/1/4/KA-2011 tanggal 26 Januari 2011 perihal tindakan anarkis  supporter sepakbola, PT KAI menelurkan empat langkah tegas. Yaitu  keputusan tidak akan mengangkut suporter, menindak tegas suporter yang  memaksa naik KA, bekerja sama dengan aparat kepolisian dan TNI, serta  menuntut ganti rugi atas kerugian yang diderita kepada penyelenggara  pertandingan serta pemda yang mengkoordinir suporter.
Keputusan tersebut terdengar cukup mengejutkan bagi suporter. Bagaimana  tidak, selama ini kelompok pendukung tim sepakbola seperti Aremania  selalu memanfaatkan jasa KA untuk melakukan perjalanan antar daerah.  Meski begitu, kebijakan baru tersebut cukup bisa dimaklumi. “Kalau dari  PT KAI, itu masuk akal. Kita mengerti kalau mereka merasa dirugikan,”  ungkap Ponidi alias Tembel, koordinator Aremania korwil Stasiun.
Namun, ada jalan tengah yang kini sedang dirumuskan bersama. Harapannya  bisa menjadi solusi terbaik bagi seluruh pihak. “Jadi, sebagai jalan  tengah suporter tetap bisa naik kereta, tapi tanpa atribut dan bayar  penuh. Seperti penumpang umum lainnya,” terang Tembel kepada Malang  Post, kemarin siang. (tom/bua)       

 
 
0 Responses to "Suporter Dilarang Naik Kereta"
Leave A Comment :