Direksi Ditunggu Utang
MALANG - Dialog atau duduk satu meja antara Pembina Yayasaan Arema,  Pengurus Yayasan dan Direksi PT Arema Indonesia tampaknya menjadi hal  yang sangat urgent atau penting untuk keberlangsungan tim kebanggaan  Aremania ini.
Khususnya setelah sempat terjadi konflik di internal pengurus Arema,  muncul ide dari Presiden Klub Arema, Rendra Kresna untuk mengajak semua  pihak yang bertanggung jawab di Arema itu, duduk satu meja.
‘’Kita harap secepatnya semua pengurus bertemu membahas persoalan di  Arema. Saya rasa bukan lagi soal hak suara, karena kongres PSSI juga  tidak jelas. Tapi bagaimana menyelamatkan Arema,’’ terang Manajer Media  Officer Arema, Sudarmaji, kepada Malang Post, kemarin. 
Menurut mantan wrtawan ini, tarik ulur pengurus Arema ini juga bukan  lagi seputar Arema harus ikut Indonesia Super League (ISL) atau Liga  Prime Indonesia (LPI) seperti yang sempat jadi pertentangan selama ini.
‘’Persoalan yang mendesak di Arema adalah masalah financial. Ini  harusnya menjadi bahasan utama dalam pertemuan itu. Jadi yang penting  bagaimana menyelamatkan Arema dan Arema tetap eksis,’’ terang Darmaji.
Jika mengacu problematika tim Arema selama musim kompetisi 2010/2011  ini, cukup banyak PR (Pekerjaan Rumah) yang harus diselesaikan PT Arema  Indonesia sebagai pihak yang bertanggung jawab mengelola tim Arema.
Baik itu untuk tim Arema U-21 yang berkompetisi di ISL U-21 maupun di  tim Arema senior. Semuanya terkait dengan urusan financial. Baik yang  sisa musim lalu maupun musim ini.
Menurut data yang dihimpun Malang Post, persoalan financial yang jadi PR  Direksi PT Arema Indonesi diantara gaji pemain Arema U-21, gaji pemain  senior, baik gaji 2,5 bulan musim lalu dan musim ini dua bulan belum  dibayar.
Padahal kompetisi masih akan berakhir bulan Juni nanti, dan manajemen  masih harus membayar empat bulan gaji lagi. Parahnya, dari PR musim  lalu, manajemen juga punya tanggungan bonus juara ISL pada supporting  staf.
Termasuk juga bonus Arema sebagai runner up Piala Indonesia, hingga saat  ini belum jelas. Ini tentu menjadi PR yang harus diselesaikan direksi,  agar mereka yang sudah berkerja di Arema, mendapatkan hak mereka.
Kembalinya HM Nur dan Siti Nurzanah sebagai Direktur Utama dan Direktur  PT Arema Indonesia, diharapkan bisa segera menyelesaikan banyaknya PR  tersebut. Dimulai dari rencana pertemuan pengurus Yayasan dan Direksi.
Kebetulan HM Nur adalah juga Ketua Yayasan Arema yang bertanggung jawab  atas berjalannya roda organisasi PT Arema Indonesia. Dialog diharapkan  menjadi jalan terbaik untuk mendapatkan solusi agar tim Arema tetap  eksis.
‘’Ya mudah-mudahan saja nanti ada tawaran solusi yang tepat untuk  persoalan di Arema ini,’’ harap Sudarmaji mengaku belum ada konfirmasi  dari pengurus perihal waktu dan tempat untuk dialog antara pengurus  Yayasan dan Direksi PT Arema Indonesia tersebut.
Sementara itu sebelumnya saat menghubungi Malang Post, HM Nur mengaku  siap datang untuk dialog bersama pengurus lainnya. Hanya waktunya yang  harus disesuaikan. Apalagi, dia mengaku selama ini komunikasi secara  intensif terus dilakukan.
‘’Kalau sudah ada kepastian dan saya diberitahu, pasti saya akan datang.  Karena selama ini komunikasi saya dengan pengurus yang lain masih  lancar,’’ kata HM Nur, Selasa kemarin.       

 
 
0 Responses to "Direksi Ditunggu Utang"
Leave A Comment :