Posted by kyupimbs on 7:30 PM
| | Muhammad  Nur dan Siti Nurzanah bersikukuh masih resmi sebagai Direktur Utama dan  Direktur PT Arema Indonesia. Meski selama ini tak pernah muncul,  keduanya memiliki Surat Keputusan (SK) Yayasan Arema untuk pengangkatan  mereka. Atas SK yang diterbitkan oleh Yayasan, dalam hal ini HM Nur selaku Ketua  Yayasan, dia sendiri dan Siti Nurzanah berangkat ke Kongres PSSI.  Secara de jure, HM Nur dan Nurzanah masih sebagai Direksi Perusahaan  yang dibentuk oleh Yayasan Arema ini.
 Namun kenyataannya, pengelolaan PT Arema Indonesia sejak bulan Oktober  lalu dibawah kendali Abriadi Muhara bersama stafnya. Pria yang juga  Ketua Panpel Arema ini dipercaya oleh Pembina Yayasan Arema sebagai  Pelaksana Harian.
 Apalagi selama kurun waktu tersebut, tidak ada jajaran direksi yang  terlihat aktif di sekretariat. Termasuk saat Arema kesulitan keuangan  dan pemain sempat mogok, jajaran direksi yang memegang SK, juga tak  tampak batang hidungnya.
 Seperti disebutkan oleh HM Nur di awal musim lalu, Pembina Yayasan Arema  itu adalah Andi Darussalam Tabusala. Kini, HM Nur dan Nurzanah comeback  dengan mengaku masih sebagai Direktur Utama dan Direktur. Keduanya  muncul dalam Kongres PSSI di Riau.
 Terlepas kemunculan kembali HM Nur dan Siti Nuzanah yang tampaknya tanpa  koordinasi dengan pelaksana harian PT Arema Indonesia selama ini,  pemain Arema kini menunggu kiprah keduanya untuk mengelola tim Arema.
 Khususnya menyangkut hak-hak pemain yang harus diselesaikan Direksi PT  Arema Indonesia mulai dipertanyakan. Tentu kepada HM Nur yang  menandatangani kontrak kerja pemain di awal kompetisi lalu.
 Kebetulan ada beberapa pemain Arema yang menyisakan gaji musim lalu 2,5  bulan. Tercatat ada sekitar delapan pemain yang sisa gajinya masih belum  diselesaikan oleh manajemen Arema, belum termasuk gaji musim ini yang  sudah telat dua bulan.
 ’’Ya alhamdulillah kalau Pak Nur dan Bu Nur muncul lagi. Jadi kita bisa  tagih gaji kita yang musim lalu. Namanya utang ya harus dibayar,’’  ungkap Roni Firmansyah, gelandang Arema yang gajinya musim lalu belum  tuntas.
 ’’Termasuk segera bayar gaji musim ini yang tertunda ini. Pokoknya kita  tagih semuanya. Karena itu haknya pemain dan itu adalah tanggung jawab  dia (HM Nur), ya harus tetap ditagih,’’ sambungnya kepada Malang Post,  kemarin sore.
 Senada dengan Roni, Zulkifli tampanya juga tak begitu mempersoalkan jika  HM Nur dan Nurzanah memang benar-benar kembali mengelola Arema. Namun  sebagai persyaratan, keduanya diminta oleh pemain untuk bertanggung  jawab.
 ’’Tidak masalah kalau mereka memang mau kembali lagi, yang penting  mereka harus bertanggung jawab atas semua masalah yang terjadi di Arema,  termasuk masalah gaji musim lalu dan musim sekarang,’’ yakin Zulkifli.
 Harapan bek kanan Arema ini dan juga harapan semua pemain yang  ingin  segera bertemu dengan HM Nur.  ’’Bagus kalau dia mau bertemu dengan  pemain dan menyelesaikan masalah gaji ini,’’ katanya.
 Roni dan Zulkifli adalah dua dari sekitar delapan pemain Arema yang  gajinya musim lalu belum dibayar selama 2,5 bulan. Itu belum termasuk  gaji musim ini yang sudah tertunda dua bulan, per tanggal 8 Maret lalu.
 ’’Kita sebenarnya sudah capek nagih-nagih terus ke pengurus, kita sampai  malu minta terus, padahal itu hak pemain. Seperti sekarang gaji belum  dibayar, siapa yang tanggung jawab,’’ sebut Ahmad Bustomi, gelandang  Arema yang total gajinya 4,5 bulan belum dibayar. (bua/avi)
 | 
 | 
   | 
 | 
 | 
 
 
0 Responses to "Pemain Siap Tagih Janji"
Leave A Comment :