Krisis finansial serta manajerial yang terus berkecamuk di tubuh Arema bukanlah hal baru. Dan pemain juga tetap menjadi ‘korban’ di balik semua krisis yang ada. Selain terus berusaha untuk bermain sebaik mungkin, mereka pun pasrah. Satu hal ironis yang juga dialami oleh top skorer Arema musim ini, Ridhuan Muhamad.

Pasrah. Pemain sekelas Ridhuan Muhamad pun harus pasrah. (Foto: Ongisnade/Adi Kusumajaya)

Dihubungi ONGISNADE, Jumat (4/3) sore melalui ponselnya, legiun asing asal Singapura ini mengaku sedang dalam proses recovery. Maklum, Ridhuan baru saja berjuang habis-habisan bersama rekan-rekannya meladeni Cerezo Osaka di ajang AFC Champions League (LCA), Rabu (2/3) lalu.

“Sekarang sedang capek aja, habis perjalanan jauh juga soalnya. Berusaha refresh biar segera dalam kondisi bagus,” ujar Ridhuan dengan suara yang memang terkesan letih.

Ridhuan lantas mengungkap jika ia dan rekan-rekannya sampai kini juga belum menerima hak atas profesi yang mereka jalani. Namun, dalam penjelasannya, Ridhuan nampaknya pasrah. Tak ada kata-kata yang menggebu-gebu atau berlebihan, tetap santun seperti biasanya.

“Ya, memang belum. (Gaji) belum kita terima sampai sekarang. Tapi mau bagaimana lagi, kita kan sudah berkomitmen dengan manajemen. Pemain dan pelatih menyerahkan saja sama mereka. Biar mereka saja yang urus soal itu.”

Sementara itu, meski dalam keadaan lelah, saat disebutkan jika Aremania sangat mengapresiasi perjuangan tim Arema kala berlaga di Osaka, pemain bernomor punggung 6 itu langsung sumringah. “Salam balik ya buat semua Aremania, terima kasih sudah beri support untuk kita semua. Saya berusaha selalu bermain bagus untuk mereka.”

Seperti yang diketahui, anak-anak Singo Edan belum menerima haknya selama 3 bulan. Yakni bulan Agustus 2010 serta Januari dan Februari 2011. Sampai berita ini dipublish, baik media officer maupun pelaksana harian PT Arema Indonesia belum bisa dihubungi untuk konfirmasi. (onn/bar)