Arema Mengalami Kerugian Besar
MALANG - Setelah mencuri satu poin di kandang Persiba Balikapapan, Arema  justru harus kehilangan dua poin di kandangnya sendiri saat menjamu  Sriwijaya FC, di Stadion Kanjuruhan, kemarin sore.
Singo Edan ditahan imbang 1-1 (1-0) di hadapan sekitar 20 ribu Aremania  yang memadati stadion kebangaan warga Kabupaten Malang. Gol Arema  dicetak TA Musafri di menit ke 34. Sedangkan gol balasan Sriwijaya FC  diciptakan mantan bomber timnas Budi Sudarsono di menit ke 64.
Gagal meraih poin penuh di kandang ini merupakan kegagalan pertama kali  di Indonesia Super League (ISL). Sebelumnya, di enam laga kandang yang  dilakoni Arema, selalu dimenangkannya, meski menghadapi tim tangguh  seperti Persipura Jayapura.
Di pertandingan kemarin, Arema seharusnya bisa meraih tiga poin andai  saja Noh ‘Along’ Alam Shah bisa memaksimalkan peluang emas melalui titik  penalti di menit ke 20. Wasit M Yussof Karim dari Malaysia memberikan  hadiah pinalti kepada Arema karena Along dijatuhkan penjaga gawang Ferry  Rutinsullu di kotak penalti.
Hanya saja tendangan pemain timnas Singapura ini lemah dan dibaca dengan baik oleh Ferry.
Sejak menit-menit awal babak pertama, Singo Edan berusaha mengebrak  pertahanan Sriwijaya FC. Pertandingan baru berjalan di menit pertama,  Chmelo Roman melakukan tendangan bebas dari luar kotak penalti.  Tendangan kerasnya, mampu dihalau Ferry dan bola mental ke tengah  lapangan.
Di menit ke enam, TA Musafri melakukan solo run dari sektor kiri dengan  melewati beberapa pemain belakang lawan. Hanya saja, setiba di daerah  pertahanan lawan, tak ada satu pun rekannya yang menyambutnya.  Akibatnya, bola pun mental di halau Boby Satria.
Di menit ke tujuh, giliran tim tamu memiliki peluang emas melalui  striker gaeknya Keith Kayamba Gumbs. Mendapatkan umpan dari sayap kanan,  pemain berkepala plontos ini melakukan heading ke gawang Kurnia Meiga.  Sebenarnya, Kayamba telah dijaga ketat oleh Purwaka Yudhi. Hanya saja,  Purwaka salah melakukan antisipasi sehingga Kayamba dengan leluasanya  melakukan heading. Beruntung, bola masih melenceng tipis dari tiang  gawang Meiga.
Begitupula di menit ke 13, Sriwijaya FC melalui pemain mungilnya  Oktovianus Maniani menyisir dari sektor kanan dengan cepat. Terjadi duel  sesama pemain Timnas U-23 dengan Alfarizi. Wasit meniup peluit karena  Okto melakukan pelanggaran. Satu menit kemudian, umpan Kayamba ke Jajang  Mulyana berhasil dipatahkan Meiga.
Di menit ke 15, giliran Arema melakukan tekanan melalui serangan balik  yang dilakukan Chemlo Roman. Tendangan kerasnya masih melenceng jauh di  sebelah ke samping kiri gawang lawan.
Ketika pertandingan memasuki menit ke 18, Along mendapatkan umpan dari  sector tengah dan tinggal berhadap-hadapan dengan penjaga gawang lawan.  Saat memasuki kotak penalti, Ferry terpaksa menghentikan langkah Along  dengan menjatuhkannya. Wasit yang melihat pelanggaran, langsung menunjuk  titik putih. Keputusan wasit ini sempat mengundang protes pemain-pemain  lawan. Bahkan kapten Sriwijaya FC Keith Kayambah melempar kausnya  sebagai tanda kecewa. Namun wasit tetap pada keputusan semula.
Along yang ditunjuk sebagai algojo mengambil ancang-ancang. Tendangannya  pelan kearah kanan gawang. Ferry mampu membaca tendangan Along dan  mampu ditepisnya. Kegagalan Along mencetak gol ini semakin memperpanjang  krisis golnya di musim ini.
Berhasil mengagalkan peluang Arema, tim lawan semakin bersemangat. Tiga  stiker yang dipasang pelatih Ivan Kolev masing-masing Oktovianus, Jajang  Mulyana dak Kayamba, berusaha menjebol gawang Kurnia Meiga. Beruntung,  Meiga tampil cemerlang dengan mengagalkan beberapa peluang lawan.
Arema baru bisa menetak gol di menit ke 34 melalui TA Musafri. Pemain  yang pernah memperkuat Persiba Balikpapan dan Persija Jakarta ini  memanfaatkan umpan Esteban Guillen. Dengan cerdiknya, meski dikawal dua  pemain Supardi dan Boby Satria mampu dilewatinya. Dengan sekali  sontekan, bola meluncur deras ke gawang lawan. Kedudukan berubah menjadi  1-0 untuk Arema. Kedudukan ini berakhir hinga babak pertama usai.
Memasuki babak kedua, pelatih Miroslav Janu memasukkan Hendra Ridwan  mengantikan Esteban Guillen. Miro terpaksa menarik Esteban karena pemain  asal Uruguay ini mengalami cedera.
Tanpa diperkuat Esteban, serangan Arema tampak kurang tajam lagi. Pasokan bola dari sector tengah ke depan, tak lagi gencar.
Sementara itu tim lawan, justru menarik pemain tengah Kim Yong He dan  memasukkan Budi Sudarsono. Masuknya pemain yang akrab dipanggil Budigol  ini menjadi petaka bagi Sing Edan. Terbukti, pemain asal Kediri ini  mampu menjebol gawang Arema di menit ke 64.
Gol bermula dari heading Budi dari luar kotak penalti ke depan gawang  Arema. Meiga terpaksa menghalau bola ke karena Oktovianus berdiri bebas.  Namun bola kembali mengarah kearah Budi Sudarsono. Dengan tendangan  melambung, gawang yang sudah kosong berhasil dijebolnya. Kedudukan  menjadi imbang 1-1.
Arema sebenarnya berusaha mengejar ketertinggalan. Namun rapatnya  barisan belakang lawan, beberapa peluang yang diciptakan Arema selalu  dimentahkan. Sebaliknya, tim lawan semakin bersemangat dengan melakukan  serangan melalui Kayamba Gums.
Hingga akhir babak kedua usai, kedudukan tetap imbang 1-1. (bua/mg3/jon)      

 
 
0 Responses to "Arema Mengalami Kerugian Besar"
Leave A Comment :