Bersahabat Supporter Argentina dengan Arema Indonesia

Posted by kyupimbs on 12:00 AM

Antara Mexico, Arema Indonesia dan Argentina

Quote:
Bendera besar sudah masuk hasil negotiasi alot dengan FIFA security. Namun inipun berkat bantuan Wartawan Indonesia yang baik hati (Hanna Seputar Indonesia yang mengusung beban 12kg) dan Pak/Ibu Samuel tukang jepret. Setelah tiba di ring 1 ternyata tidak mudah untuk mengibarkan, baru difoto diluar sudah dikerubuti security ada sekitar 5 – 6 security minta dengan sopan agar tidak dibawa masuk atau dikibarkan didalam. Bisa kena band dan dideportasi ke Indonesia. Ingat2 29 supporter Argentina yang memaksakan akhirnya mereka dideportasi juga.
Quote:
Bersahabat dengan Supporter Argentina
Bendera raksasa sempat berkibar dan difoto diluar (foto segera dikirim) namun dengan terpaksa harus dilipat. Ayas sendiri kecewa, namun inilah hasil akhir perjuangan. Setelah gagal dicoba dikibarkan abis pertandingan itupun hanya diberi waktu beberapa menit (kurang dari 15) padahal mengibarkan bendera yang idealnya minimum 5 orang cuma sendiri memang berat. Cukup puas meskipun tidak sempurna pengibaran ini, dicoba lagi di Brasil 2014 dengan peserta minimum 5 orang.

Quote:
Ramos dari Wartawan Radio/TV mundial PASIONDEPORTIVA ARGENTIA, bertukar kaos dan mengibarkan bendera Arema-Indonesia didepan Soccer City Stadion. Shot dan bernyanyi lagu Argentina dan Lagu2 Aremania akan dimasukkan program siaran Nasional untuk supporter di Argentina. Ramos janji setelah pulang dari Cape Town akan meload video itu. Dua wartawan gila Argentina ini juga berharap Aremania bisa menyontoh lagu2 Tim Nasional Argentina untuk Arema-Indonesia;

VAMOS VAMOS ARGENTINA

VAMOS VAMOS A GANAR

QUE ESTA BANDA IGRILOMBERA

NO TE DEJA, NO TE DEJA

DE ALENTAR…..

Ramos berjanji akan link web site www.aremafc.com (saya kasih aja yang ini) untuk di link di websitenya dia. Arema dan Indipidiente adalah Champion Liga 2010 dinegaranya masing masing bahkan teman ramos menunjukkan tato indipidiente. Hebatnya waktu mereka ke SA semua pakai baju Nasional Argentina. Beda dengan Arema-Indonesai tetap baju Arema.
Quote:
Dipinjami Topi Supporter Mexico

Supporter Mexico yang paling tertarik setelah membaca Arema-Indonesia minta foto bareng karerna Indonesia tidak masuk kualifikasi tetapi semangat persahabatan nonton Bola hingga ke Dunia. Orang Mexico bilang, disana sepak bola sudah seperti air yang harus diminum tiap hari. Tanpa sungkan2 Meminjamkan topinya untuk dipakai foto bersama mereka. Disaat yang sama datang pula supporter Argentina jadilah kita foto bareng. Bisa dilihat betapa Sejajarnya Mexico, Arema-Indonesia dan Argentina paling tidak dilevel supporter dan fanatik terhadap bola. Bedanya mereka ditimnasional, sedangkan Arema tidak memiliki wakil dari Timnas Indonesia di World Cup.

Bapak Dari Honduras dan Arema berfoto bareng di Soccer City kita bertukar pikiran tentang sepak bola denegara masing2. Hebatnya Honduras lolos meskipun dengan penduduk jauh dibawah Indonesia. Supporter Honduras minta alamat email dsb untuk disampaikan salam ke semua pecinta sepakbola di Honduras dari Arema-Indonesia.

Eduardo Supporter Brasil

Eduardo Lintz, MD Supporter Fanatik dari Brasil AAPP F.C. di Brasil meskipun bukan club juara tahun ini tapi tetap dipakai kaos kebesarannya saat mendukung Timnas Brasil bedanya dia dirangkapi baju Timnas. Eduardo hádala seorang dokter di Plastic and Reconstructive Surgery Ivo Pitanguy Insstitute’s Instructor. Eduardo juga mengambila beberapa foto untuk Tim favoritnya di Liga Brasil pertemuannya dengan sesame supporter Fanatik dari Arema-Indonesia

Belajar menjadi supporter Tingkat Dunia

Arema-Indonesia relajar banyak tentang kode etik dan tata cara mensupport tim sepak bola untuk Tingkat Dunia (FIFA). Ada banyak aturan sekitar 20 item namun yang paling mendasar adalah; sopan, tidak rasis, tanpa alcohol, tanpa bendera 2m x 1.5m dilarang, no drugs, no promotional or commercial materil (seperti iklan terselubung dari penonton), no animals, no umbrellas, no gas spray cans, corosiver or anything that Could couse FIRE, no object which could compromise public safety. Berdiri ditempat berjalan orang saja diusir sama Stewarship, penggeledehan dengan ketat dan di scan seperti masuk ke Airport. Supporter yang nekat berbuat tidak sopan langsung diambil dan dibawa ke kantor polisi (contohnya melempar gulungan kertas oleh Supporter Argentina), diproses secara hokum bahkan dideportasi kenegaranya. Tiap tempat duduk ada identias passport dan detail alamat penonton. Tidak ada makian atau cacian antara supporter, meskipun kalah (USA) juga biasa meninggalkan stadion dengan tenang tanpa ada kerusuhan dan bakar2an.

Kapan kita Timnas Indonesia sejajar dengan Argentina, Brasil atau Mexico? Kapan juga Supporter Indonesia bisa belajar dari World Cup untuk tidak saling memukul hanya karena beda costum?. Sudah saatnya penyelenggara bola di Indonesia (PSSI) belajar dari Arema-Indonesia bagaimana mampu ke Tingkat Dunia dengan kantong sendiri. Belajar professional untuk Supporter bagaimana menonton dengan hati yang tenteram bagi semua orang…
Arema-Indonesia tancapkan sejarah di FIFA World Cup Soccer City-Johannesburg South Afrika. Meskipun satu orang satu hati, satu semangat mengangkat derajat sepak bola Indonesia dipentas Dunia.
Aremania akan tularkan virus positif menjadi supporter professional tingkat Dunia.

*seperti yang ditulis oleh sam Harie kepada admin Aremania*